Pengalaman Kerja di Digital Printing Print Press – Jaya Agung Serpong

Halo sobat inspirilo, di postingan ini saya mau kembali berbagi satu dari sekian banyak pengalaman hidup yang saya alami. Adapun cerita yang akan saya sampaikan sekarang yakni tentang pengalaman saat bekerja di perusahaan digital printing.

Ya, pada awal tahun 2017 lalu saya sempat bekerja di salah satu perusahaan digital printing di Serpong Tangerang Selatan, tepatnya di kawasan Pondok Jagung.

Di daerah situ memang ada satu kawasan ruko di mana berjejer banyak perusahaan digital printing. Jadi memang tingkat persaingan usahanya di situ cukup tinggi.

Tentang Print Press Serpong

print press, print press serpong, digital printing, jaya agung

Adapun perusahaan digital printing tempat saya kerja dulu bernama Print Press 24. Atau lebih biasa disebut dengan nama Print Press saja. Angka 24 mencirikan bahwa perusahaan ini buka secara nonstop 24 jam. Gak pernah tutup boss.

Pelayanan 24 jam ini diberlakukan untuk menjawab kebutuhan masyarakat sekitar yang kadang kesulitan untuk mencari jasa printing pada malam hari. karena tidak jarang di kawsasan kota besar seperti Tangerang, banyak para professional ataupun pelajar yang memanfaatkan waktu malam hari untuk mencetak dokumennya. Baik karena mendesak ataupun tidak.

Hal itu juga jadi satu kelebihan Print Press dibanding yang lain. Karena biasanya perusahaan lain hanya buka maksimal sampai jam 10 malam.

Dalam bidang usaha jasa bisnis printing, Print Press masuk dalam salah satu yang paling bonafid dan lengkap dalam hal fasilitas penawarannya layanannya. Sehingga tidak jarang menjadi pilihan utama para klien dalam urusan cetak-mencetak dokumen.

Dari dokumen biasa, buku soft coverhard cover, spanduk, X-banner, roll up banner, hingga bannerukuran besar (large format) pun bisa dikerjakan di Print Press. Mau satuan ataupun cetak partai besar juga pasti dilayani.

Setiap hari Print Press ini boleh dibilang selalu ramai. Rata-rata pengunjung perhari bisa mencapai 60-80 orang. Bisa lebih pada saat weekend dan hari senin.

Kok saya bisa tahu? Ya wong saya pernah kerja di sana, walau memang cuma sebentar.

Oh iya, for your information saja, Print Press ini merupakan anak cabang dari perusahaan Jaya Agung Griya Printing yang terletak di Kawasan Benhil (Bendungan Hilir) Jakarta.

Untuk alamatnya sendiri yaitu terletak di Jl. Raya Serpong Km 7 Pondok Jagung, Pd. Jagung, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Banten 15326. Lokasinya tepat berada pinggir jalan

Berikut saya juga sajikan petanya dari Google Maps

Bangunannya termasuk yang paling luas di antara yang lain. Jika perusahaan saingan sebelahnya hanya memakai satu part ruko, tapi Print Press ini menggunakan 3 bagian ruko yang digabung jadi satu.

Awal mula kenapa bisa kerja di Digital Printing – Print Press

Sebelumnya tidak tepikir buat saya bisa nyasar untuk kerja di digital printing. Saat itu saya awal tahun 2017, saya baru saja berhenti bekerja mengelola toko milik kakak yang terletak di kawasan Perumnas 1 Tangerang. Yang mana salah satu pengalaman mengesankan saat mengelola toko tersebut sudah saya tuliskan di postingan sebelumnya yang berjudul Pengalaman terkena modus penipuan struk palsu seniali 17 juta. Silakan boleh dibaca kalau penasaran :).

Saat itu, saya berniat untuk ngaryawan lagi. Bermodal satu bundle file CV dengan ijazah SMK, saya pun mulai mengirim email ke berbagai perusahaan. Kebetulan saat itu saya punya database email perusahaan di Jabodetabek hasil pemberian dari teman. Jadi dalam sekali klik, email lamaran bisa terkirim ke beberapa perusahaan. Walaupun tidak sedikit juga yang gagal terkirim.

Undangan Psikotest dan Interview

Singkat cerita, tak perlu menunggu waktu lama, hanya sekitar 30 menit setelah saya kirim email CV. Kemudian saya dapat SMS dari nomor tidak dikenal. Isinya adalah undangan untuk psikotest sekaligus wawancara di perusahaan bernama Jaya Agung Griya Printing, dengan posisi Setter.

Saya pun agak terhenyak mendapat jawaban lamaran via email sedemikian cepatnya.

Jadi saat itu saya juga sama sekali tidak tahu terkait Jaya Agung tersebut. Baru tahu setelah beberapa saat kemudian melakukan searching di Google. Dan mendapati bahwa perusahaan tersebut bergerak di bidang digital printing.

Dan mungkin alasan HRD nya langsung memanggil waktu itu karena melihat data di CV yang saya kirim tersebut cocok dan sesuai dengan yang dibutukan saat itu, yakni posisi sebagai Setter. Saya lulusan SMK jurusan multimedia. Saya sertakan juga beberapa keahlian komputerisasi dan photoshop (walau yg hanya dasar-dasar saja). Jadi untuk bidang usaha sendiri juga sebenarnya nyambung dengan jurusan sekolah dulu.

Terkait posisi yang disebutkan di SMS yaitu Setter tidak begitu saya pikirkan saat itu. Saya belum tahu jobdesc dari seorang setter itu seperti apa, sepertinya memang urusan dengan desain dan setting.

Yang saya jadikan perhatian adalah waktu seleksinya yang tidak lain adalah keesokkan harinya. Posisi saya waktu itu di Garut, dan tempat seleksinya di Benhill Jakarta.

Saya sempat ragu untuk merespon untuk hadir atau tidak. Karena waktu yang mepet, dalam artian saya harus berangkat dari Garut sedari shubuh untuk bisa datang tepat waktu di Jakarta pukul 10.30, waktu yang dijadwalkan di SMS undangan.

Tapi setelah konsultasi ke orang tua, beliau menganjurkan coba saja dulu. Sayapun memantapkan niat untuk berangkat esok hari, kemudian mempersiapkan segala macam arsip yang hendak dibawa.

Perjalanan Pulang Pergi Garut-Jakarta

Setelah semuanya siap, keesokkan harinya saya berangkat ke terminal pagi-pagi sekali. Sebelumnya juga saya lakukan searching alamat tempat seleksi dan jalur angkutan yang akan dilewati. Sehingga jadi punya bayangan nanti naik angkutan apa saja. Biar gak nyasar gitu bro.

Sekitar pukul 04.00 pagi dengan harapan bisa dapat bus paling awal berangkat dengan tujuan Bekasi. Kenapa Bekasi? ya tiap mau ke Jakarta dari Garut, saya merasa lebih enak via Bekasi untuk kemudian lanjut ke Jakarta via bus APTB (angkutan sejenis Busway). Kebetulan bus APTB yang saya maksud yakni dengan trayek Bekasi – Tanah Abang itu tepat melewati Kawasan Benhil, di mana test diadakan.

Sampai di terminal Guntur Garut sekitar pukul 4.30. Saya sempatkan salat Shubuh dulu di masjid dekat terminal. Dan setelahnya barulah terlihat bus arah tujuan Bekasi keluar. Saya bergegas menghampirinya untuk duduk di bangku paling depan sebelah kanan. Ya itu posisi duduk favorit saya kalau di bus, tapi gak penting juga sih..hehe.

Bus pun berangkat. Perkiraan saya dari perjalanan yang sudah-sudah, bus akan sampai di Bekasi pada jam 9 pagi, kemudian lanjut ke Jakarta kurang lebih 1 jam. Sudah lengkap dengan macet-macetnya. Sehingga praktis saya bisa datang ke lokasi test tepat waktu.

Namun tentunya manusia hanya bisa berencana. Tetap Allah yang menentukan segalanya.

Karena satu dan lain hal, di perjalanan menuju Bekasi, bus mengalami macet cukup lama, sekitar 1 jam. Sehingga praktis saya baru sampai Bekasi pukul 10.00. Kemudian langsung naik APTB tujuan Tanah Abang untuk turun di Benhil.

Singkat cerita, akhirnya saya tidak berhasil datang tepat waktu ke lokasi test. Namun sebelumnya pada saat masih dalam bus, saya sempatkan konfirmasi ke bagian HRD Jaya Agung untuk sekadar menginformasikan bahwa saya akan terlambat datang. Dan Alhamdulillahnya, pihak sana juga tidak mempermasalahkan.

Proses Psikotes dan Wawancara

kerja di digital printing, digital printing, jaya agung, print press, bendungan hilir, percetakan

Jam 11 lebih saya baru sampai di tempat tujuan. Saya langsung menghampiri bagian resepsionis untuk menanyakan terkait undangan Interview dan test. Diarahkanlah saya ke lantai 2 untuk bertemu dengan HRD yang akan menyeleksi.

Sama seperti seleksi psikotest kerja pada umunya, sayapun diperintahkan mengisi beberapa soalan dan pertanyaan questionnaire. Alhamdulillah dalam waktu singkat saya berhasil menyelesaikannya. Proses wawancarapun saya lewati dengan lancar walau agak gerogi.

Kemudian yang terakhir, saya melewati test komputer. Saya diberikan sejenis tugas yang dikerjakan dengan Software desain grafis yang dikuasai. Saat itu saya disuruh membuat desain bebas kartu nama, dan design X banner. Dengan penguasaan software Photoshop yang alakadarnya saya membuat desainn yang juga alakadarnya.

Setelah semuanya beres, sayapun dipersilakan menunggu beberapa saat untuk menunggu hasil tes. Ya entah kenapa saat itu semuanya seperti terasa instan. Bahkan untuk pengumuman hasil tes pun saya tidak usah menunggu hingga berhari-hari.

Singkat cerita, 1 jam kemudian hasil tes pun keluar dan diinformasikan oleh pihak HRD yang mengetes saya waktu itu. Hasilnya Alhamdulillah saya diterima dan bisa langsung mulai kerja pada hari dan tanggal yang bisa saya tentukan sendiri kapan mau mulainya.

Dan sekaligus saat itu saya diberitahu bahwa saya ditempatkan di cabang perusahaannya yang terletak di kawasan Serpong, yaitu Print Press (yang saya ceritakan di awal).

Saya minta waktu sekitar 2 minggu untuk mempersiapkan semuanya sebelum saya mulai bekerja di sana. Pihak sana pun Alhamdulillahnya juga mengiyakan.

Pulang lagi ke Garut di hari yang sama

Setelah mendapat pengumuman diterima kerja. Saya memutuskan pulang kembali ke Garut pada sore harinya selepas salat Ashar.

Itu pertama kalinya saya pulang pergi Garut-Jakarta dalam waktu sehari menggunakan angkutan umum. Kalau ditanya capek atau tidak, ya jelas capek. Perjalanan cukup jauh menggunakan bus bolak-balik cukup lah bikin bok*ng jadi berasap.. haha.

Perjalanan pulang ke Garut terbilang lancar. Saya sampai ke rumah kembali sekitar pukul 9 malam. Alhamdulillah.

Sistem jam kerja di perusahaan Digital Printing Print Press

Singkat cerita, 2 minggu kemudian sayapun mulai bekerja di Print Press. Untuk tempat tinggal sendiri, saat itu saya memilih kost di sekitar kawasan Pondok Jagung Serpong. Tidak jauh dari tempat kerja.

Kembali saya harus merasakan yang namanya proses adaptasi di lingkungan dan orang-orang baru lagi. Tapi Alhamdulillahnya, orang-orang yang kerja di situ terbilang baik-baik semua. Kebanyakan juga para perantau dari luarr kota / provinsi. Kebanyak dari daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, bahkan ada yang dari Sumatera Barat.

Saya yang dari Garut mah belum ada apa-apanya dibanding perjuangan mereka. Salut.

Adapun buat informasi saja, karena seperti dijelaskan sebelumnya bahwasanya Print Press buka 24 jam nonstop. Yang mana itu artinya sistem kerjanya juga diberlakukan jadwal shift. Ada 3 shift aktif. Yakni shift pagi dimulai pukul 07.00 – 15.15. Shift Siang dari 15.00 – 23.15 dan terakhir shift malam dari 23.00 – 07.15. Penerapannya digilir tiap minggu orang dari masing-masing divisi.

Paling enak ya shift pagi, kerjanya normal. Pergi pagi pulang sore. Tapi ada juga yang bilang paling enak shift malam karena gak terlalu banyak customer. Semua balik lagi ke orangnya masing-masing sih.

Untuk sistem kerja seperti ini bagi sebagian orang mungkin agak memberatkan. Tapi buat saya pribadi tak masalah. Saya sendiri sebleumnya sudah terbiasa dengan jadwal kerja shift saat bekerja sebagai staff operasional di salah satu perusahaan retail ternama di Bekasi. Jadi sah-sah saja. Yang namanya kerja di bisnis pelayanan memang seperti itu resikonya.

kerja di digital printing, digital printing, print press serpong, percetakan

Salah satu review tentang Print Press – Job Planet

Struktur organisasi percetakan dan tugasnya

Secara struktur organisasi sebenarnya saya juga kurang tahu bagaimana detailnya. Yang jeals, saat saya berkerja di sana, saya mengetahui setidaknya ada 8 posisi inti dengan tugas dan peranannya masing-masing. Yakni CEO, Koordinator, Setter, CS, Sales Counter,  Operator Digital Printing Indigo / Xerox. Operator mesin outdoor (large format), bagian finishing.

Tentang Setter – Posisi yang saya tempati

Adapun posisi yang saya tempati di perusahaan ini adalah sebagai Setter. Secara bahasa berarti tukang nyetting. Yakni setting job dari pelanggan sehingga format serta ukurannya jadi sesuai dengan yang diminta. Juga sesuai dengan standar mesin serta kertas yang digunakan.

Jadi setter sama sekali tidak mengerjakan desain. Karena memang untuk Print Press sendiri tidak melayani pembuatan desain, jadi hanya menerima file siap print saja untuk kemudian di-settingsesuai standar yang telah ditentukan.

Misal ada customer ingin mencetak kartu nama. Mekanismenya customer hanya memberikan desain. Setter akan men-setting berbagai pengaturan seperti ukuran kartu nama (mau ukuran standar atau custom), jenis kertas yang digunakan, missal Art Carton 210.

Kemudian kuantitas (mau cetak berapa kotak). Terakhir menentukan mesin print yang mana (ada mesin Indigo dan Xerox)untuk proses printnya. Semua ketentuan tersebut nantinya dicatat dalam sebuah lembar bernama SPK (Surat Perintah Kerja). Yang kemudian diserahkan pada Sales Counter untuk lebih lanjut dikerjakan oleh divisi printing.

Tugas dan rutinitas seorang setter

Tugas utama dari seorang setter adalah sebagai frontliner. Artinya ia berada di garis depan dalam dalam proses awal terjadinya transaksi dengan customer. Ya boleh dibilan posisi setter ini sebagai core dari bisnis digital printing.

Pasalnya customer yang datang untuk mencetak akan langsung berhadapan dengan setter. Yang seperti dijelaskan diatas bertugas untuk melakukan setting pada file agar sesuai dengan standar printing.

Dalam melakukan setting file, setter lebih banyak bekerja dengan software Adobe Acrobat Pro. Dan dalam penerapannya banyak menggunakan plug in Imposition.

Plug in ini sangat powerfull dan membantu mempermudah pekerjaankhususnya dalam settingcetak buku yang cetak bolak-balik. Supaya pada saat proses printing, susunan buku menjadi rapih dan tertata.

Selain itu, jika sudah mahir dalam menangani customer, setter juga memiliki tugas lanjutan yakni mengoprasikan mesin print untuk ukuran besar (large format). Biasanya untuk cetak banner-banner outdoor, seperti spanduk dan lain-lain.

Ilmu pengetahuan yang didapat selama kerja

Seperti telah saya sebut sebelumnya, saya tidak lama kerja di Print Press ini. Kendati demikian, cukup banyak ilmu serta pemahaman baru yang saya dapat di sini. Berikut beberapa diantaranya:

  • Pemahaman dan praktek Photoshop dasar yang sering digunakan

Dengan menjadi seorang setter, Alhamdulillah pemahaman dan praktek saya untuk Photoshop juga lebih meningkat. Jadi tahu menu-menu dan shortcut yang paling sering digunakan. Walaupun masih tahap-tahap dasar saja.

Untuk urusan desain, saya tidak terlalu mendapatkan ilmu di sini. Karena memang seperti disebutkan sebelumnya, Print Press hanya menerima file siap print, tanpa editing konten maupun desain secara keseluruhan.

  • Ilmu mengoprasikan beragam mesin printing

Kemudian saya sedikitnya jadi tahu beragam jenis printer yang digunakan di perusahaan digital printing seperti Print Press ini. Beberapa mesin printing yang dioperasikan antara lain:

kerja di digital printing, mesin print allwin, print outdoor, print ukuran besar, large format

Mesin Printing AllWin (Large Format)

 

kerja di digital printing, digital printing, print press, cetak A2

Mesin Cannon iPF (Image Prograf)

  • Hafal ukuran-ukuran kertas yang sering digunakan

Untuk seorang setter, wajib hukumnya untuk hafal ukuran-ukuran kertas yang paling sering digunakan. Dari mulai A0, A1, A2, A3, A4, A5. Akan tetapi bukan berarti wajib menghafal ukurannya. Tapi seiring berjalan waktu, yang saya rasakan nantinya juga jadi hafal sendiri berapa panjang dan lebar dari masing-masing ukuran kertas.

kerja di digital printing, ukuran kertas, digital printing, print press

  • Hafal jenis-jenis kertas berdasarkan bahan yang sering digunakan

kerja di digital printing, jenis-jenis kertas, bahan-bahan kertas

Pengetahuan lain yang juga saya dapatkan yakni tentang jenis kertas berdasarkan bahan dan ketebalannya. Beberapa yang paling sering digunakan adalah.

  • Art Carton 210, 260 : Biasa dipakai untuk cetak kartu nama dan poster ukuran A3
  • Art Paper : Seringnya dipakai untuk print flyer atau brosur
  • Matte Paper : Untuk brosur juga
  • Kalkir : kertas bening untuk cetak desain Autocad
  • Coronado :  biasa dipakai juga untuk cetak foto maupun sertifikat
  • Linen : biasa dipakai untuk print sertifikat
  • Albatros : bahan standar untuk cetak X-banner
  • Flexy China : Bahan standar untuk cetak banner atau spanduk outdoor
  • Flexy Korea : untuk spanduk indoor
  • HVS : untuk print dokumen biasa, warna ataupun hitam putih.

Untuk karakteristik bahan-bahan kertasnya sendiri seperti apa, nampaknya akan terlalu panjang jika dimuat di sini. InsyaAllah perihal pengetahuan ukuran dan jenis kertas ini, nanti akan saya buatkan postingan terpisah.

Gaji kerja di digital printing

Terakhir, mungkin ada yang penasaran berapa gaji seorang pekerja percetakan. Untuk masalah ini sepertinya rasanya kurang etis jika saya sebutkan angka. Silakan sobat bisa riset sendiri berapa gaji seorang karyawan percetakan.

Penutup

Nah itulah barangkali yang bisa saya sampaikan pada kesempatan kali ini tentang pengalaman kerja di digital printing Print Press Serpong, Tangerang Selatan.

Tujuan saya menulis ini murni cuma sekadar berbagi pengalaman. Bukan review atau artikel bayaran. Jadi mohon maaf kalau semisal ada salah-salah dalam kata maupun isi artikel.

Sekarang saya sudah tidak lagi bekerja di sana. Adapun tentang kegiatan saya sekarang ini apa saja, Insya Allah nanti akan saya posting di artikel berikutnya.

Sekian artikel ini. Terima kasih dan semoga bermanfaat.